Post Details

March 17, 2025

Tetap Tenang! Ini Panduan Menghadapi Kejang Demam pada Anak




Tahukah Ayah dan Bunda bahwa kejang demam adalah kondisi yang umum terjadi pada anak dan umumnya tidak berbahaya? 🤔💭

Yuk, kenali lebih dalam tentang kejang demam agar kita bisa menghadapi situasi ini dengan lebih tenang dan tepat!


Kejang demam atau yang sering disebut “step” adalah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh lebih dari 38°C. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Namun, penelitian terbaru mengenai Genetic Epilepsy with Febrile Seizures Plus (GEFS+) menunjukkan bahwa kejang demam juga bisa terjadi di luar rentang usia tersebut. Kondisi ini dikenal dengan istilah kejang demam plus.

Meskipun kejang demam umumnya tidak berbahaya dan berlangsung dalam waktu singkat, kondisi ini memiliki risiko berulang, terutama pada anak dengan faktor berikut:

  1. Kejang pertama termasuk kejang demam kompleks, yaitu kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit, terjadi lebih dari satu kali dalam 24 jam, atau hanya menyerang satu sisi tubuh.
  2. Riwayat keluarga dengan kejang demam atau epilepsi.
  3. Usia awal kejang kurang dari 1 tahun.
  4. Suhu tubuh saat kejang kurang dari 39°C.

Ketika anak mengalami kejang demam, Ayah dan Bunda disarankan untuk tetap tenang dan melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Jangan panik. Tetap tenang agar dapat menangani situasi dengan baik.
  2. Longgarkan pakaian anak, terutama di bagian leher, agar tidak menghambat pernapasan.
  3. Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulut anak, termasuk sendok atau kopi. Hal ini berisiko menyebabkan tersedak.
  4. Miringkan tubuh anak agar air liur atau muntah tidak masuk ke saluran pernapasan.
  5. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau anak tidak sadar setelah kejang berhenti, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Meskipun kejang demam biasanya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Ayah dan Bunda segera membawa anak ke dokter:

  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
  • Anak mengalami kesulitan bernapas setelah kejang.
  • Kejang terjadi tanpa disertai demam.
  • Kejang berulang dalam waktu 24 jam.
  • Anak mengalami kejang demam kompleks.

“Kejang demam anak memang bisa terlihat menakutkan, tetapi umumnya tidak berbahaya. Orang tua perlu tetap tenang, memahami cara penanganan yang tepat, dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.” – menurut dr. Seta Widya Nugraha, Sp. A – Dokter Spesialis Anak di Apotek Hayam Wuruk.

Memang benar kejang demam bisa menjadi momen yang menegangkan bagi semua orang tua. Tetapi dengan memahami faktor risiko dan langkah-langkah penanganan yang tepat, Ayah dan Bunda pasti dapat menghadapinya dengan lebih tenang. Mengetahui kapan harus mencari bantuan medis juga sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan si kecil.

Jika Ayah dan Bunda masih memiliki pertanyaan seputar kejang demam atau kesehatan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dr. Seta Widya Nugraha, Sp. A di Apotek Hayam Wuruk.

Selain menyediakan layanan konsultasi dengan dokter spesialis anak, kami juga menawarkan layanan pengobatan, vaksinasi, serta berbagai perlengkapan dan kebutuhan bayi, balita, anak, dan ibu menyusui. Jangan ragu untuk datang dan dapatkan solusi terbaik bagi kesehatan si kecil! 😊

Link Video : DISINI